Transung Rakul Inju
Transung Rakul Inju
Transportasi Unggul, Rakyat Ulung, Indonesia Maju
Dunia tiba-tiba terasa gelap ketika Senin ba’da duhur akhir September itu suami kecelakaan, terjatuh hingga tangan kirinya patah. Sebagai istri, sekaligus ibu rumah tangga yang tidak bekerja, pikiran langsung tertuju kepada seberapa besar biaya pengobatan suami. Secara kalau suami sebagai tulang punggung keluarga tidak bisa bekerja, mau dari mana kami bisa mendapatkan uang?
Tetangga banyak memberikan masukan terkait pengobatan suami. Maklum kami tinggal di Cianjur bagian selatan, jauh ke pusat keramaian. Pengobatan alternatif jadi pilihan, selain tidak tega melihat suami lama-lama menahan sakit karena tangannya tidak pada posisi semestinya, juga saat itu saya tidak sedang memegang uang kalau harus dibawa ke dokter.

Dibantu tetangga sekampung yang sangat baik, dan berkat urutan seorang pengobat tulang di kampung kami, posisi tangan suami yang awalnya bengkok seperti tangan karet, bisa “lurus” lagi. Meski katanya terasa sakit tapi paling tidak kami yang melihat tidak merasa ngilu.
Sore hari lanjut pengobatan medis. Mantri desa datang memeriksa dengan membawa obat sementara. Dari perbincangan mereka saya paham, di Pagelaran belum bisa mengobati kecelakaan dengan luka patah tulang seperti itu. Pengobatan tetap harus dirujuk ke RSUD Cianjur, yang berada Cianjur kota dengan jarak tempuh kendaraan sekitar 3 jam dari tempat kami tinggal.
Semalaman itu saya hampir tidak bisa tidur. Selain menjaga suami, saya juga sibuk sendiri memikirkan berapa besar biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Secara kehidupan di kota sana jelas jauh beda dengan kebiasaan kami di desa.
Kami pikir dengan pengobatan alternatif di kampung luka tangan patah suami bisa diobati. Tapi nyatanya seminggu dua minggu, kondisi tangan suami belum terlihat ada kemajuan. Tangannya masih bengkak. Suami sering merasa meriang, kesakitan karena nyeri dan linu. Kulit tangan yang patah kering, mengelupas. Suami kepikiran bagaimana kalau tangannya harus diamputasi? Duh, kami jadi kurang tidur, makan tidak nafsu, semua jadi kena dampaknya.

Dipikir-pikir masa mau begitu terus? Untuk apa dipertahankan kalau kondisi kami malah tidak karuan. Dengan perdebatan dan diskusi alot terlebih dahulu akhirnya suami mau diajak berobat ke ahli tulang di Sukabumi.
Yang jadi pikiran saya lagi-lagi soal biaya. Melihat kondisi suami yang posisi tangan patahnya tidak boleh banyak gerak, ini mengharuskan kami menyewa kendaraan untuk pulang pergi.
Untuk sekali dua kali berobat kami masih mampu meski harus membongkar tabungan dan meminjam sana sini untuk pegangan. Tapi untuk seterusnya, kami terus terang keteteran. Sewa mobil, bayar sopir dan bensin, belum bekal di perjalanan dan biaya pengobatan itu sendiri, keseluruhan sekali berobat jumlahnya hampir setengah dari penghasilan suami per bulan. Sementara pengobatan suami sampai pemulihan itu diperkirakan minimal satu bulan jangka waktunya.
Suami bisa saja memilih perawatan di tempat pengobatan, selain mengirit biaya perjalanan, juga supaya pengobatannya dikontrol setiap hari. Tapi itu tidak mungkin. Secara suami juga tetap harus kerja. Meski tangan patah, toh pekerjaan mah tetap dituntut harus segera diselesaikan. Akhirnya kami memilih berobat jalan. Harusnya sih setiap hari datang. Tapi karena harus kerja juga disertai kendala biayanya, suami pilih berobat seminggu tiga kali jadinya.

Hasil diskusi panjang, setelah menimbang dan memikirkan baik buruknya akhirnya kami sepakat untuk pengobatan selanjutnya berangkat menggunakan kendaraan umum saja. Lebih irit pastinya dibandingkan sewa kendaraan pribadi.
Saya dan suami sanggup melakukan itu karena melihat sarana dan prasarana transportasi saat ini khususnya di daerah kami sudah memadai. Ya, dibandingkan beberapa tahun lalu, kini keselamatan, keamanan, dan kenyamanan transportasi dari dan ke kampung saya sudah jauh lebih baik.
Cianjur bagian selatan yang selama ini terpojokkan sudah mulai dibenahi. Akses kami ke kota sudah lebih banyak dan mudah. Dalam lima tahun terakhir ini, jalan penghubung di setiap kecamatan sudah semakin lebar dan mulus.

Bukankah rel kereta api yang entah berapa puluh tahun mati itu kini pun dihidupkan kembali? Meski baru dibuka jalur Cianjur Sukabumi tapi itu sudah lebih baik daripada sebelumnya.
Setidaknya masyarakat punya pilihan dalam melakukan aktivitas dan mempermudah dalam menjalankan roda perekonomian. Apalagi kalau jalur kereta api Cianjur Bandung sudah mulai diaktifkan, geliat ekonomi masyarakat Cianjur pasti semakin hidup.
Meski kami berada di pelosok, kini jam berapa pun kami mau ke kota kendaraan umum banyak tersedia. Meski bukan kendaraan full AC, tapi cukup nyaman bagi kami yang biasa tinggal di hawa pegunungan. Meski bukan kendaraan bermesin model hybrid seperti yang bisa kita lihat di pameran otomotif di GIIAS 2019, paling tidak elf yang jadi mobil kebesaran warga Cianjur Selatan sudah lebih rapi, bersih, nyaman dan aman.
Padahal sebelumnya, saya sering cancel dadakan ikut acara blogger gara-gara dari Pagelaran tidak ada kendaraan. Pertama-tama komunitas dan panitia tidak percaya dengan alasan saya. Tapi setelah saya jelaskan mereka memahami. Begitu minimnya pelayanan transportasi ke daerah kami beberapa tahun lalu.

Kini dari rumah, kami tinggal menyusuri jalanan jalan desa yang sudah beraspal dan dicor menuju jalan kabupaten. Ke daerah kami di Cianjur Selatan kendaraan online memang belum ada. Tapi kalau mau naik ojek pangkalan juga tidak mahal. Cukup goceng. Mau jalan kaki juga bisa. Meski hujan tidak takut becek karena saluran air sudah diperbaiki beberapa tahun lalu berbarengan dengan pengaspalan jalan.
Sampai di jalan besar, tinggal naik kendaraan umum elf yang semuanya menuju terminal dalam kota Cianjur, Terminal Pasir Hayam. Tidak pakai lama karena hampir setiap sepuluh menit elf dari berbagai kecamatan di selatan Cianjur lewat daerah Pagelaran. Pemerintah memperbanyak armada transportasi ke daerah selatan ini untuk mengantisipasi kendaraan menelantarkan penumpang karena waktu ngetem yang tidak beraturan. Dengan banyaknya armada setiap jurusan, kendaraan berangkat dan pulang sudah memiliki waktu masing-masing.

Saat kami naik, elf cukup bagus, lengang dan bersih. Suami yang tangan kirinya sakit, memilih duduk di jok paling sisi supaya tidak terganggu. Perjalanan sekitar 3 jam tidak terasa kami lalui dengan melihat pemandangan kebun teh, pohon pinus, dan palawija masyarakat. Kami membayar Rp.25ribu per orang sampai turun di Jebrod Pasir Hayam.
Perjalanan lanjut ke Sukabumi menggunakan bus antar kota yang sudah pasti nyaman. Banyak bus jurusan dari Bandung, Tasik, Cirebon dan bahkan Jawa Tengah dan Yogyakarta yang menuju Sukabumi, melewati Cianjur. Cukup membayar Rp.10ribu per orang kami turun di Sukalarang dan lanjut angkot atau ojek lagi dengan ongkos Rp.10ribu menuju pengobatan alternatif ahli tulang Pak Ukon.

Pengobatan dan terapi alternatif di ahli tulang selesai sebelum duhur. Sebelum lanjut naik ojek atau nyegat angkot kami makan dulu di warung nasi depan gerbang komplek pengobatan.
Pulang ke Pagelaran dengan rute kebalikan yang sama dari keberangkatan, kami sampai di rumah sekitar jam 4 sore. Beda tipis sama waktu yang dihabiskan kalau kami menggunakan kendaraan pribadi. Tapi dari segi biaya, jelas beda jauh. Hampir beda empat kali lipat!

Sejak melakukan “eksperimen” itu, suami memilih berangkat ke tempat pengobatan di Sukabumi naik kendaraan umum. Kami berhasil menghemat banyak dan dana cadangan biaya pengobatan itu bisa kami pakai untuk kebutuhan lain.
Begitupun dengan berangkat kerja. Saat minggu-minggu pertama kecelakaan, suami berangkat ke tempat kerja di SMPN 1 Pasirkuda (perbatasan Kab. Cianjur dan Kab. Bandung) menggunakan jasa ojek karena belum bisa bawa motor sendiri. Sekali berangkat Rp.25ribu. Pulang pergi ya ongkos saja habis Rp.50ribu. Kini dan seterusnya (mungkin sampai pemulihan selesai) suami memilih naik elf jurusan Pagelaran – Ciwidey (Bandung) yang rutenya melewati Kalibaru, desa dimana suami bekerja.

Meski elf Pagelaran – Ciwidey waktunya terbatas, sehari hanya ada 4 waktu keberangkatan tapi adanya kendaraan umum itu di wilayah kami jelas sangat membantu. Cukup dengan ongkos Rp.10ribu suami dengan aman, nyaman dan selamat bisa pulang pergi bekerja. Hemat banyak pula.
Padahal lima tahun lalu saat kami baru menikah, jangankan elf jurusan Pagelaran Ciwidey, akses jalan ke Pasirkuda itu saja masih jalan berbatu milik perkebunan. Karena keterbatasan itu kalau mau ke kota Bandung via Ciwidey yang punya kendaraan pribadi hanya bisa jalan di siang hari. Kini kapanpun mau ke Bandung lewat Ciwidey selain jalan sudah diperbaiki kendaraan angkutan pun disediakan.
Masyarakat Pasirkuda banyak yang berbelanja ke pasar Ciwidey yang lebih dekat dan komplit daripada harus muter ke Kota Cianjur dengan jarak tempuh dua kali lipatnya. Begitu juga petani yang menjual hasil kebunnya banyak diangkut ke Ciwidey yang lebih dekat dan cepat. Perekonomian masyarakat terangkat, saya yakin kesejahteraan mereka pun akan terus meningkat.
Saat awal manikah sekitar tahun 2012 saya sering mendengar di jalan yang belum diperbaiki itu terkenal rawan kecelakaan dan bencana. Alhamdulillah kini jalan sudah lebih bagus, akses lebih lancar sehingga pengamanan bisa dimaksimalkan. Masyarakat pun merasa aman dan nyaman. Pencapaian kerja keras Kementerian Perhubungan 5 tahun terakhir sudah bisa terlihat nyata.
Adanya keunggulan pembangunan di bidang transportasi selama lima tahun terakhir ini sudah membawa perubahan yang lebih baik di daerah saya. Saya merasakan sendiri bagaimana transportasi sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan dan melakukan berbagai kegiatan. Saya yakin bukan hanya saya dan keluarga saja yang merasa terbantu dengan kemudahan berbagai sarana dan prasarana ini. Dan jika masyarakat senang, suatu daerah perekonomian maju karena infrastruktur terpenuhi, itu pasti berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan transportasi khususnya di daerah saya saat ini sudah mengalami kenaikan yang signifikan. Alhamdulillah…

Jargon Cianjur Jago tidak lagi diplesetkan sebagai jalan gobet (artinya jalan jelek). Karena saat ini jangankan jalan roda empat, jalan galengan (jalan pinggir sawah) banyak yang sudah dicor dan bisa dilalui kendaraan bermotor.
Tidak ada lagi berjejal dalam elf sampai naik di atap karena alasan tidak ada lagi kendaraan. Tidak ada lagi istilah menunggu elf ngetem sampai berjam-jam karena moda transportasi ke setiap kecamatan terus ditambah dan kondisinya baru serta nyaman.
Meski masih banyak yang harus dibenahi di sana sini namun harus diakui jika pencapaian Kementerian Perhubungan selama lima tahun terakhir ini baik secara langsung dari pusat melalui dana desa, maupun melalui pemerintah daerah sudah sangat kami rasakan.
Tidak kebayang bagaimana proses penyembuhan suami kalau pengobatan jauh, akses menuju rumah sakit jauh, sarana transportasi masih susah.
Tidak berlebihan jika saya sampaikan ungkapan “Transung Rakul Inju” dalam tulisan ini, kependekan dari: kalau transportasi unggul, rakyat ulung, Indonesia pun maju.
Sebuah ungkapan dari saya perempuan desa yang merasakan kehidupan di ibukota saat masih bekerja lima tahun lalu, lalu hijrah ke kampung dengan segala keterbatasan sarana dan prasarananya. Dan kini kekurangan itu mulai dibenahi disana-sini sehingga setiap urusan warga dapat dengan mudah diselesaikan.
Yang jelas pembangunan yang dilakukan Kementerian Perhubungan selama ini nyata adanya. Tidak hanya di wilayah Cianjur Selatan, melainkan di seluruh pelosok negeri. Tidak hanya transportasi darat, tapi juga perbaikan dermaga, bandara, lintas kereta api sampai jalan tol yang terintegrasi. Kenapa saya bisa tahu? Karena ketransparanan sistem birokrasi pemerintah saat ini. Meski wong ndesa, kita bisa memantau informasi apapun melalui kanal media sosial serta websitenya, termasuk sejauh mana pembangunan yang sudah dilaksanakan Kementerian Perhubungan RI.
Teman-teman bisa ikut memantau pula dengan mengaksesnya di:
Kementerian Perhubungan Indonesia
Website : http://dephub.go.id/
Instagram : @kemenhub151
Twitter : @kemenhub151
Facebook : Kementerian Perhubungan RI
YouTube : Kementerian Perhubungan RI
92 thoughts on “Transung Rakul Inju”
Duh liatnya sedih mba. Anyway thanks for sharing ya. Perjalanan cepat sehingga pengobatan tidak terlambat ya
Ya Allah aku sedih..banget ngebayangin tangan patah,..pasti galau banget …
Syukur jalanan dan transportasi udah lancar ya..mba, gak kebayang kalo pengobatan jauh akses menuju rumah sakit jauh..dsb.
Semoga pembangunan transportasi..jalan dll .merata di seluruh wilayah Indonesia..
Masya Allah terharu akutuh mbak. Perjuangannya bener-bener bikin sedih. Salut sama mbka dan keluarganya . kalau dibandung ahli begitu ke citapen. Akses transportasi sangat penting banget.
Semogaaa suami teh Okti segera sehaaatt seperti sedia kala ya.
BIG thanks untuk Kemenhub yg sudah memberikan pencapaian luar biasa di 5 th terakhir ini.
Ya Allah teteh, si aa gimana keadanyaanya teh sudah membaik sekarang? Semoga cepet sembuh yaa teh si aa 🙁
Beruntung transportasi sudah lebih nyaman ya di sana jadi pengobatannya bisa segera
Semoga suaminya lekas sembuh ya Mbak. Kalau Mbahku beberapa tahun lalu itu patah tulang, dan sampai operasi pemasangan pen. Habis itu masih bolak balik kontrol juga. Agak PR bawa orang sakit pakai kendaraan umum. Jadi manggil taksi buat antar jemput. Sekarang transportasi banyak perbaikan. Ya walaupun kadang2 masih ada tuh kendaraan yang sepuh eh bawa banyak penumpang
Alhamdulillah ya Teh, dengan transportasi yang infrastrukturnya semakin bagus maka pengobatan suaminya bisa tertangani. Semoga makin bugar terus.
Cepet sembuh yah mba buat suami nya. Alhamdulillah juga disana transportasi umum nya udah maju dan berkembang . Terimakasih sudah berbagi 🙂
Teh, semoga suami segera pulih kembali dan dapat beraktivitas dengan baik ya…
Oya, ttg angkutan umum Alhamdulillah sudah jauh lebih baik sekarang ya Teh..jadi semakin nyaman bagi masy untuk bepergian menggunakannya..
Wah asik skrg elf nggak cuman buat sewa2 pariwisata atau keluar kota ya mbak
Semoga suami teteh segera pulih ya… beruntungnya transportasi sdh lebih baik ya, jadi dalam situasi sulit pun, tidak jadi bertambah sulit… ini pastinya bermanfaat utk masyarakat semua
Aku sedih melihat kondisi suami Tehoti, jadi ingat bapak mertua yang jatuh. Awalnya dibawa ke pengobatan alternatif namun tak kunjung sembuh. Begitu di cek di lab ada tulangnya yang patah. Semoga suami Tehoti lekas membaik ya kondisinya. Bersyukurnya saat ini transportasi sangat menunjang dan memadai sehingga mau berobat kemanapun akan makin dimudahkan. Semoga pemerintah terus berupaya memperbaiki sarana dan prasarana transportasi agar masyarakat makin tenang dan terbantu.
Semoga suami Teh Okti segera pulih ya dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Aku setuju betapa pentingnya infrastruktur dan pembangunan transportasi yang bisa menghubungkan banyak daerah/tempat dengan lebih mudah. Transportasi salah satu hal hang punya pengaruh banyak pula dalam kehidupan kita sehari-hari ya
Kemajuan dalam bidang transportasi juga sebenarnya sangat membantu aktivitas masyarakat ya. Jadi lebih mudah mau ke mana-mana dan bisa lebih murah juga. Selain itu, juga bisa meningkatkan pendapatan daerah melalui wisatanya.
Saya merasakan itu tapi berbedanya mertua yang sakit, kesulitan transportasi ke kota menjadi hambatan mereka untuk mendapat pengobatan yang lebih layak. Smeoga transportasi umum dan infrastruktur kita semakin baik terutama di daerah perdesaaan.
Syafahullah untuk suami, teteh…
Semoga segera dimudahkan untuk kesembuhannya.
Transportasi yang memudahkan untuk menjangkau suatu tempat akan berdampak baik bagi masing-masing wilayah ya, teh…
Smoga segala transportasi yang ada di Indonesia akan semakin baik dan nyaman ya mba. Smoga transportasi makin maju
aku memang merasakan selama 5 tahun terakhir transportasi kita terasa maju banget banyak pembangunan baru kayak bandara, mrt, kereta dll
Capaian kemenhub selama 5 tahun ini luar biasa ya Teh. Ratusan jalur di darat laut dibuka. Membuat daerah yang terisolir jadi berkembang.
Btw kalau ke Cianjur, Garut, Tasik jalan berapa jam pun gak berasa karena pemandangannya keren.
Awal baca judulnya bingung, rakul inju ini apa ya? Ternyata singkatan toh, emang paling enak naik angkutan umum kalau kendaraannya bersih, nyaman dan tentu kitanya juga happy ya teh. Semoga suami lekas pulih ya teh.
Pokoknya akutuh bangga banget deh sekarang sama transportasi yang kita miliki, perubahannya berasa banget.
Kayanya angkot kaya gini ada deh teh dr cileungsi ke cianjur jurusannya. Sama ga ya? Aku belum coba. Selama ini naik bis tigaperempat kalau dr cileungsi menuju cianjur
Ya sama Mbak. Elf Bogor Cianjur ini banyak bahkan L300 juga masih ada
Mbak kalau elf itu milik pemerintah ya? Terus terang syaa baru tahu, kirain selama ini milik swasta. Semoga tangan suaminya bisa pulih seperti sedia kala. Memang yang namanya transportasi, baik itu kendaraan maupun jalan rayanya sangat penting ya. Gak cuma memudahkan tapi sekalian mengundang kesejahteraan ekonomi penduduk dan akses pertukaran informasi yang tepat.
Milik swasta Mbak. Bahkan ada yang milik perorangan. Yg milik pemerintah saya kira hanya DAMRI. Cmiiw.
Hanya semua kendaraan umum pastinya kan diawasi dishub dan DLLAJ. Trayek, kir, kelayakan, dll semua sekarang dipantau transparan sehingga sarana transportasi semakin baik dibandingkan beberapa tahun lalu…
Yap, pemerintah memang gencar banget memberikan akses dan infrastruktur yg keren ya Teh. Bersinergi dgn pihak swasta dan masyarakat, insyaAllah jadi transportasi unggul banget!
Semoga semua sehaaaattt ya Teh.
Semoga lekas pulih ya kak suaminya. Alhamdulillah ya transportasi ke desa-desa udah semakin baik dan semoga saja kedepannya transportasi ke pelosok juga lebih bagus.
Alhamdulillah transportasi jadi makin mudah ya Teh dengan segala pembenahan yang dilakukan pemerintah di sektor transportasi.
Semoga suaminya lekas pulih ya Teh Okti.
Semoga suami cepat pulih ya teh. Alhamdulillah, emang bener, sarana dan prasarana transportasi semakin baik ya saat ini. Kampung saya juga turut merasakannya nih. Semoga kedepan terus berkembang dan makin nyaman ya
Semoga suami cepat pulih ya teh. Alhamdulillah, emang bener, sarana dan prasarana transportasi semakin baik ya saat ini. Kampung saya juga turut merasakannya nih. Semoga kedepan terus berkembang dan makin nyaman
Jika perkembangan dari sektor transportasi bisa mencapai pelosok, tentunya masyarakat juga bakal lebih siap menghadapi persaingan di segala bidang ya. Makin maju pertumbuhan ekonomi kan kalau gini.
Ya Alloh teteh sing sabar ya teh asa baru kemarin baca yang teteh kecurian kini musibah datang lagi 🙁
untung ya teh transportasinya nyaman jadi enak berobat ke Sukabuminya semoga lekas sembuh aamiin
Waktu baca judulnya eleuh Transung apa yah ternyata singkatan bisa wae nih Teh Okti 🙂 alhamdulilah sudah keliatan yah hasil kerja kemenhub
Aku ngeliatnya sedih banget mba hiks. Moga suaminya cepet sembuh ya mba
Semoga suaminya segera diberikan kesembuhan ya Mbak, dan semoga akses transportasi semakin bagus untuk mempermudah mobilitas warga.. apalagi kalau ada yang sakit seperti ini.
Gimana keadaan suaminya sekarang Teh? Udah lebih baik kan? Alhamdulillah ya masih ada kendaraan umum yg tetap berjaya sebagai moda transport untuk warga. Aksesnya juga lebih baik ya sekarang.
alhamdulillah transportasi di Cianjur makin baik dan memudahkan mba untuk beraktivitas ya. Syafakillahu buat suamik ya
Ah kak turut mendoakan buat suami semoga pulih ya kak. Tentu ya kalo namanya berobat sering terbentur masalah transportasi. Tapi banyak sekarang transportasi umum yang aman daa nyaman untuk dinikmati masyarakat. Sungguh yang seperti ini harus diperbanyak dan ditingkatkan.
Alhamdulillah ya mb, dimudahkan semua…perbaikan sarana transportasi memudahkan semua. Pengobatan pun lancar dan suami pulih…
Semoga suaminya cepat pulih ya, Teh. Saya senang banget lho kalau transportasi umum di desa-desa itu sudah bagus sekarang, juga jalannya. Kadang meski satu kabupaten, pembangunan jalan dan sarana transportasinya bisa jauh banget bedanya antara desa dan kotanya. Kan sedih ya. Syukurlah di tempat Teh Okti sudah mulai bagus ya transportasi umumnya.
Alhamdulillah. Transportasi memang selama ini sering jadi kendala. Mau jalan-jalan ke daerah tertentu aja suka jadi banyak pertimbangan kalau aksesnya belum memadai. Pembangunan seperti ini memang menyenangkan dan menguntungkan banyak pihak, ya
Aih ikutan ngeri bacanya
Aku pernah jatuh dari motor
Memang terkadang naik transportasi umum itu lebih aman ya teh
Hidup selalu banyak cobaan ya mba, tinggal kita yang menjalani nya harus banyak bersabar.
Dan semoga suami mba cepat sembuh, agar dapat beraktifitas seperti biasanya.
Alhamdulilah alat transportasi sekarang sudah ada didesa-desa yang memudahkan ketika hendak berobat seperti yang mba alami
Kesulitan yanv di alami mba, pastinya sama dengan orang daerah. Biaya transportasi jauh dan menambah pengeluaran keluarga.
Ngasih saran aja, pinjem aja ambulance di niralaba di daerah mba. Gratis mba. Seperti dompet dhuafa.
Terimakasih sarannya. Sayangnya di Cianjur Selatan ga ada DD. Adapun ambulance desa/puskesmas mereka bilang kalau masih sehat ga bisa rekomendasikan. Ditambah suami kan berobat seminggu 4 kali. Ambulance dipakai oleh pasien yang lebih memerlukan
Seneng ya teh kalau udah ada transportasi umum yg bisa mengakses tempat kita. Jadi ga perlu khawatir bakal ga dateng acara blogger, ya kan teh 🤗 alhamdulillah sy juga senang dgn perubahan sarana transportasi 5 tahun ini. Terimakasih utk kementrian perhubungan ✊
Tansportasi juga perbaikan jalan alhamdulillah udah menyebar ya. Jadi mau apa-apa lebih mudah. Pas sakit gitu kan jadi gak banyak drama ya Mbak
Teteh,
“Semoga suami cepat sembuh ya, bisa beraktivitas seperti sedia kala.”
Setuju teh, transportasi dan konektivitas memang harga mati!
Konektivitas tanpa batas hempas disparitas!
Semoga suami lekas pulih, ya, Teh. Benar, konektivitas yang baik bisa menentukan kualitas hidup rakyat juga kalau begini. Ya ke sekolah, ya ke faskes, ya bersilaturahmi sama keluarga, semua butuh akses yang nyaman dan mudah, serta aman tentunya. Alhamdulillah kalau kemajuannya nyata terasa di daerah sana.
Wahh, ada teteh geulis, wkwk. Kalau untuk transportasi umum yang menjangkau area rumah aku secara langsung, memang belum ada, nih. Ada, sih, tapi di pagi hari sampai siang jam 11 saja. Itu pun belum tentu ada tiap hari, apalagi sekarang, karena orang banyakan yang naik motor sendiri. Cuma, aku bersyukur karena di kawasan kost dan kota, mudah menemukan angkutan umum. Apalagi kalau bepergian antar kota, sudah ada KA yang siap membawaku jalan-jalan
Wahh, ada teteh geulis, wkwk. Kalau untuk transportasi umum yang menjangkau area rumah aku secara langsung, memang belum ada, nih. Ada, sih, tapi di pagi hari sampai siang jam 11 saja. Itu pun belum tentu ada tiap hari, apalagi sekarang, karena orang banyakan yang naik motor sendiri. Cuma, aku bersyukur karena di kawasan kost dan kota, mudah menemukan angkutan umum. Apalagi kalau bepergian antar kota, sudah ada KA yang siap membawaku jalan-jalan kemana saja tanpa banyak drama
Banyak perubahan yang kita rasakan dari sektor transportasi ya. Boleh dikatakan sudah di banyak tempat perubahannya terlihat. Semoga makin maju dan unggul transportasi
Semoga suami teh Okti cepat pulih yaaa dan dapat bekerja secara maksimal… alhamdulillah transportasi jaman sekarang jauh lebih baik dan lebih maju 🙂
Aamiin untuk doanya Kak Iren. Tetap semangat Teteh Okti, insya Allah keberkahan menanungi Teteh sekeluarga, jangan lupa tetep berdoa. 😘
Wah, turut prihatin dengan kondisi suami teh Okti 🙂 Lekas sehat kembali ya, aamiin. Itu Elf lumayan juga menjadi transportasi andalan di sana. Jalan beraspal menjadikan perjalanan dari satu wilayah ke wilayah lain menjadi lebih lancar ya. Apalagi jika ditambah sarana dan prasarana transportasi lain. Lebih menjangkau desa dan biayanya lebih murah. TFS 😀
Akhirnya terjawab rasa penasaranku terhadap judul Blogpost ini teh. Hehe. Masya Allah alhamdulillah transportasi yg awalnya terlihat sulit kini semakin mudah berkat peran Kemenhub.
Kalau angkutan umum tersedia trus bnyak apalgi nyaman jadi semakin mudah ya mba,, kemanapun tujuan Kita . Semoga cepet sembuh buat ayahnya anak2
Wuah, ingat ketika tulang tangan kananku retak, nggak masuk kerja sampai 2 minggu.
Sarana transportasi yang baik memang sangat membantu hampir semua kegiatan masyarakat
Alhamdulillah ya Teh Okti, tangan suami nya bisa segera diobati. Benar² perjuangan nya naik turun kendaraan umum dengan jarak yg lumayan. Untungnya transportasi nya sudah bagus ya teh
wah pasti terbantu banget.,,sekarang gimana kondisi suaminya mbak?? udah jauh membaik?
seluas itu ya manfaat kemajuan transportasi
Alhamdulilah banget ya teh okti saya ikutan seneng bngt melihat kemajuan transportasi di daerah sekitar rumah teh okti jadi suami bisa berobat dengan tenang ..semoga cepet pulih y teh kondiai suaminya
Semoga lekas pulih lagi ya suaminya. Allhamdulillah berkat tranportasi umum ini bisa mondar-mandir ke kota ya dengan nyaman
Masya Allah mbaknya sabar, alhamdulillah. Memang jalanan lancar itu penting banget untuk beraktivitas, tidak hanya ekonomi tapi buat berobat juga.
Waktu saya kecil, ogah naik elf karena itu seperti kendaraan pasar. Para penjual membawa banyak dagangannya dan jadinya bau. Sekarang tidak lagi karena elf sudah semakin banyak dan ada khusus untuk penjual di pasar
Semoga suaminya segera pulih ya, mba. Alhamdulillah sistem transportasi yg bagus nggak nambah beban ketika kita butuh kemana2 dg cepat 🙂
Duh ngilu kalau kecelakaan kena tulang tuh… Huhu..agak lama proses sembuhnya soalnya dulu anakku jg gitu.. Semoga lekas sehat ya teh.. Semua nya dilancarkan dan dimudahkan …
Saya juga sering bolak balik pake transportasi umum. Setidaknya harganya memang lebih murah ya Mbak. Btw judulnya unik. Saya kira bahasa daerah ternyata singkatan ya. Keren. Semoga Kemenhub ke depannya semakin sukses membangun transportasi menjadi lebih maju di Indonesia.
bersyukur transportasi udah maju gak kebayang orang jaman dulu pasti susah karna infrastruktur kurang memadai
Semoga suami Mba cepat sembuh ya 🙂
Selalu seneng kalau baca cerita teman2 blogger yg bahas soal Transportasi di daerah tinggalnya. Jadi nambah pengetahuan saya. Siapa tahu bisa ke sana juga hehe
Alhamdulillah nya Teh, transportasi sekarang udah bagus dan nyaman. Jadinya berobat, sekolah, atau berbagai keperluan lain, walopun jauh dari pelosok ke kota, bisa lancar dan cepat. Semoga semakin maju ya transportasi kita. Dan semoga semakin merata. Biar yang di pelosok pun bisa menikmatinya.
Alhamdulillah akses dan pilihan transportasi umum sudah banyak perbaikan ya, semoga memudahkan org lain utk pergi berobat juga memenuhi kebutuhan lainnya. Sehat terus buat mb sekeluarga ya
saya pikir tadi bahasa apa itu trasung rakul inju. Ternyata singkatan ya. Alhamdulillah banget ya sekarang sistem transportasi kita semakin bagus.
Suami saya juga pernah ditabrak mobil Teh, tulang pundaknya patah. Duuh sedih banget.
Semoga si Akang segera pulih ya. Btw saya selalu suka dengan pemandangan sepanjang jalan Cianjur-Sukabumi yang indah.
Ikut merasakan gimana sakitnya tangan suami itu, aku yang terkilir engkel kaki aja dan gak bisa jalan sakitnya minta ampun kalo dibuat gerak. Semoga sekarang udah makin membaik ya, sehat seperti semual.
Alhamdulillah sekarang transportasi udah nggak uyel-uyelan ya.
Kalau ada pemerataan infrastruktur seperti ini, masyarakat juga terangkat ya teh perekonomiannya…kayak mau jualan ke pasar akses lebih mudah, lebih murah. Smg kita jg bs menjaga & merawat infrastruktur ini ya teh 🙂
Alhamdulillah ya teh sekarang tuh transportasi lebih nyaman jadi memudahkan kita untuk akses kemana saja, suaminya mudah2an cepet pulih dan sembuh yah teh.
Alhamdulillah sekarang rute transportasi di berbagai daerah sudah baik. Semoga terus ada perbaikan lanjutan jadinya masyarakat mudah untuk beraktivitas antardaerah.
Pada akhirnya, sarana transportasi yang mendukung memang akan mendorong pula majunya perekonomian dengan berbagai kemudahan lain untuk urusan hidup ya Teh
Semoga suami Teteh lekas pulih kembali.
Waktu suamiku kecelakan aku pernah berobat di talang dua jalan arah sukabumi. Tempat pengobatannya mirip deh apa masih keluarga juga ya
Mungkin benar Mbak. Secara banyak satu guru yang praktek pengobatan tulang di beberapa daerah di Cianjur dan Sukabumi
Jadi inget cerita bapak tentang almh. Nin, dulu dari Garut ke Bandung cuma buat berobat. Pergi sendiri naik kereta api sambil nahan sakit karena pendarahan dari rahim dgn kondisi kereta yang yaa tau sendiri dulu kaya gimana. Sekarang transportasi umum sudah mulai maju ya dan semakin nyaman untuk digunakan.
Semoga tangannya suami teh Okti cepat pulih seperti sedia kala ya, alhamdulillah ya transportasi sekarang sangat berkembang, di temlat tinggal saya juga dulu susahnya cari angkot, sekarang mah alhamdulillah angkot yang nyamperin ke rumah
Alhamdulillah banget ya mbak, sekarang udah dimudahkan. Btw, supir elf disana masih suka ngawur gak sih mbak?? Disini supir-supir elf suka seenaknya sendiri soalnya
Hehehe sebagian sopir elf disini juga suka ada yang ngawur Mbak. Tapi pemerintah dalam hal ini polisi selalu mengadakan operasi dan pemeriksaan sehingga setiap mau jalan dipastikan sopir dalam kondisi fit
Alhamdulillah sistem transportasi skrg udah semakin bagus dan maju ya, jadi benar2 tepat sasaran krn bisa membantu yg di daerah pelosok yg susah jangkauan transportasinya..
Alhamdulilah sekarang jalanannya sudah di aspal, kan bisa membantu masyarakat yg ada di daerah pelosok yg kondisi sistem transportasi nya kurang memadai
Bagus nih transortasi pedesaan sekarang sudah memadai banget ya teh Okti. Semoga ke depannya semakin baik
Semangat Teteeeh, salut dengan perjuangan Teteh dan Keluarga, semoga Suaminya lekas sembuh ya Teh. Bangga juga dengan kemajuan di Cianjur termasuk Transportasinya.
Semoga lekas sembuh suaminya. Alhamdulillah berkat kemajuan dunia Perhubungan semuanya jadi lebih mudah dan lancar
Sekarang saya kalau ke Sukabumi lebih suka naik kereta. Tetapi, belum pernah nih ke Cianjur naik transportasi umum. Mudah-mudahan kalau semakin membaik kualitasnya, saya ke Cianjur naik transportasi umum
Semoga suaminya segera pulih seperti sedia kala.
Sedemikian besar efek kemajuan translortasi untuk kemajuan negeri ini.
Semoga makin membaik ke depannya nanti
Oh ya, pemandangan di tempat tinggalnya, seger bener ya Teh
jadi senang banget jalan berkendara sama anak-anak ya kalau sarana dan prasarananya udah bagus, jalanan mulus dan lancar. bisa tenang di kendaraan