Sindiran Suami
Seorang perempuan jangan duduk bersila. Sekalipun itu berada di rumah. Jangan mentang-mentang di rumah, duduk kaki naik ke atas meja. Padahal di depan ada suami.
Perempuan saat ini kalau diberitahukan melawan. Akhirnya disidangkan dihadapan keluarga. Masalah sepele jadi semakin runyam, dan akhirnya jadi pertengkaran.
Tausiah di hadapan anak didik mengaji. Tanpa disadari secara tidak langsung sedang membeberkan keborokan hati, dimana di hadapan yang bersangkutan diam, seolah tanpa masalah. Ternyata di belakang ngomongin orang.
Air tenang yang menghanyutkan…
One thought on “Sindiran Suami”
Haduuh, duh, air yang tenang menghanyutkan. Di Depan diem, di belakang ngomongin :’